ANALISIS SEMIOTIKA DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”STOP NAPZA TUK MEMAJUKAN MORAL BANGSA”

BAB I 
 PENDAHULUAN      

1.1 Latar Belakang

 Narkotika dan zat adiktif, yang dikenal dengan singkatan "napza," merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh masyarakat global. Fenomena ini tidak hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga memberikan dampak negatif yang luas terhadap kesehatan, keamanan, dan stabilitas sosial. Narkotika, termasuk obat-obatan terlarang dan zat adiktif, memiliki sejarah panjang sebagai masalah kesehatan dan keamanan publik.

 Penggunaan napza tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu, melainkan telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk remaja, dewasa muda, dan bahkan kelompok usia lanjut. Faktor-faktor kompleks seperti tekanan sosial, ketidakstabilan ekonomi, serta kurangnya pendidikan dan kesadaran kesehatan menjadi pemicu yang memperburuk masalah ini.

 Di banyak negara, pemerintah dan lembaga kesehatan berupaya keras untuk mengatasi permasalahan napza dengan menggencarkan kampanye pencegahan, rehabilitasi, dan penegakan hukum. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi tetap besar, karena peredaran dan konsumsi napza seringkali terkait erat dengan kegiatan ilegal dan jaringan kejahatan terorganisir.

 Penyalahgunaan narkoba juga mencerminkan perubahan dinamis dalam pola perilaku dan budaya di masyarakat. Pergeseran nilai-nilai sosial, tekanan ekonomi, dan kurangnya pendidikan tentang risiko narkoba menjadi faktor-faktor yang memperumit penanganan masalah ini.

 Faktor lingkungan juga memainkan peran penting dalam penyebaran narkoba, terutama dalam komunitas yang terpinggirkan atau ekonomi lemah. Keberadaan sindikat-sindikat narkotika yang mengorganisir produksi, distribusi, dan perdagangan narkoba semakin menambah kerumitan dalam upaya penanggulangan.

 Selain itu, perkembangan teknologi juga turut berperan dalam peredaran narkoba. Perdagangan narkoba daring atau melalui dark web telah menjadi tantangan baru bagi penegak hukum. Transaksi narkoba secara digital memberikan akses yang lebih luas dan anonimitas kepada para pelaku, menjadikan pengawasan dan penindakan lebih sulit dilakukan.

 Pentingnya pemahaman masyarakat tentang bahaya napza, upaya pencegahan yang proaktif, serta rehabilitasi yang efektif menjadi kunci dalam mengatasi masalah kompleks ini. Perlu adanya kerjasama lintas sektor, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, pendidikan, dan masyarakat umum, guna menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan dan pemulihan individu yang terkena dampak napza.

 Upaya untuk mengatasi permasalahan narkoba melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan. Program pencegahan, rehabilitasi, dan penegakan hukum menjadi bagian integral dari strategi global untuk mengurangi dampak negatif penyalahgunaan narkoba.

 Meskipun telah ada berbagai upaya untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba, tantangan yang dihadapi tetap kompleks. Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor pendorong, strategi pencegahan, serta pendekatan yang holistik antara pihak-pihak terkait merupakan kunci untuk menghadapi permasalahan ini dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan aman dari bahaya narkoba.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1 Pengertian Iklan

 Iklan merupakan bagian dari komunikasi karena pada dasarnya iklan merupakan proses penyampaian pesan. Pesan tersebut berisi informasi tentang suatu produk baik barang maupun jasa. Iklan disampaikan secara persuasi dan bertujuan untuk memengaruhi khalayak. Maka, biasanya iklan disampaikan melalui media massa baik cetak maupun elektronik agar dapat diterima oleh khalayak luas secara serempak. Dapat dikatakan pula iklan merupakan jenis komunikasi nonpersonal, senada dengan beberapa definisi iklan berikut ini.

1. Iklan adalah komunikasi komersial dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media yang bersifat massal, seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame luar ruang, atau kendaraan umum (Lee dan Johnson, 2007: 3).

2. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh sambutan baik, iklan berusaha untuk memberikan informasi, membujuk dan meyakinkan (Sudiana, 1986:1).

 Banyak jenis iklan yang masing-masing memiliki karakter tersendiri. Sebuah iklan memerlukan ide-ide dan konsep kreatif agar pesan persuasif tersebut dapat diterima khalayak. Dalam produksi iklan, ada perhatian yang obsesif dan hasrat untuk membuat setiap detail terlihat benar dan real. Proses produksi iklan selalu diwarnai dengan tipifikasi dan idealisasi. Menurut Marchand, tidak ada iklan yang ingin menangkap kehidupan seperti apa adanya, tetapi selalu ada maksud untuk memotret ideal-ideal sosial, dan merepresentasikan sebagai sesuatu yang normatif, seperti kebahagiaan, kepuasan (Noviani, 2002: 58).

 

 Dapat juga dikatakan bahwa iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana promosi untuk menawarkan barang dan jasa saja, tetapi mengalami perluasan fungsi, yaitu menjadi alat untuk menanamkan makna simbolik melalui bahasa dan visualisasi dalam pesan iklan.

 Sesuai dengan karakternya, iklan merupakan potret realitas yang ada di masyarakat sehingga dapat menyebarkan nilai-nilai sosial, budaya, politik, dan sebagainya.

 Di belakang iklan yang baik terdapat sebuah konsep kreatif, sebuah ide besar yang membuat pesannya menjadi berbeda, merebut perhatian, dan mudah diingat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal konsep kreatif iklan adalah sebagai berikut.

1. Teknik Memproduksi Ide

 Ide untuk melupakan pekerjaan dan membiarkan pikiran bawah sadar merenungkan gagasan-gagasan merupakan hal yang khas dalam proses penulisan kreatif.

2. Pemikiran Lateral

 Sebuah proses pemunculan gagasan lain yang digunakan secara luas sekarang ini adalah pemikiran lateral. Proses ini mengeksplorasi hubungan-hubungan baru, memecahkan pola- pola pemikiran mapan untuk membangkitkan gagasan-gagasan baru dan melepaskan cara-cara pemikiran lama karena gagasan- gagasan dijungkirbalikkan dan didapatkan dalam cara-cara baru. Konsep ini disebut cara berpikir keluar-dari-kotak (out of the box thinking).

3. Bercerita

 Iklan yang terbaik adalah berupa sebentuk pembicaraan berita iklan yang sangadek. Iklan dan memiliki seluruh komponen sebuah cerita pendek. Iklan tersebut memperkenalkan kaponer karakter, mengidentifikasikan keterangan dan permasalahan, mengembangkannya menuju konflik, kemudian menawarkan solusi, biasanya diberikan oleh produk atau jasa yang dipromosikan.

 

 

 Sebagian iklan televisi terbaik dapat disebut berupa lirik. Iklan semacam ini memiliki kualitas puitis yang menyiarkan kisah-kisah legenda atau mitos yang akrab dengan budaya khalayak target ke dalam spot-spot seringkas 15 detik (Lee dan Johnson, 2007: 170- 174).

 Memaknai sebuah pesan terkadang tidak sama antara satu orang dengan orang lainnya. Terkadang pesan iklan dibuat sedemikian unik sebagai bentuk kreativitas pembuatnya, yang justru hanya berupa representasi suatu fenomena yang harus dimaknai oleh penonton atau pembaca iklan tersebut. Dalam kaitannya dengan semiotika, iklan dapat dimaknai menggunakan teori dan metode semiotika.

2.2 Periklanan

 Periklanan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat. Periklanan (advertensi) merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komuniksai non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya.

 Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau tidak terjangkau oleh salesman ataupun personel selling. Periklanan sering dilakukan melalui surat kabar, radio dan televisi, pos langsung, atau bahkan melalui biro periklanan. AN

 Salah satu cara meningkatkan volume penjualan yang telah terbukti adalah dengan mengadakan kegiatan promosi melalui periklanan. Periklanan merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan pesan mengenai barang-barang, jasa maupun ide-ide yang ditunjukan kepada khalayak ramai yang merupakan calon pembeli dari produk tersebut. Disamping itu, periklanan juga dapat mempengaruhi konsumen sehingga timbul untuk melakukan pembelian.

 Menurut M. Suyanto (2007:143), mendefenisikan "Periklanan adalahpenggunaan media bauran oleh penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk, jasa atau pun organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat", BISNIS ONOMIDAN

 Defenisi periklanan menurut Henry Simamora (2000:756), adalah sebagai berikut: Periklanan adalah komunikasi non pribadi melalui bermacam-macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis atau individu yang dalam berbagai cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu.

 Periklanan terfokus pada media massa seperti surat kabar, televisi, radio dan papan iklan. Periklanan menawarkan keunggulan signifikan diatas teknik promosional lainnya. Periklanan dapat menjangkau beribu-ribu pemirsa. Meskipun orang sering kaget saat mendengar harga iklan yang bernilai ratusan ribu rupiah per detik tayangan, tetapi sebenarnya dapat dibayangkan berapa jumlah pemirsa yang sanggup dijangkau lewat iklan tersebut.

 Banyak konsumen yang menaruh kadar prestisi kepada media massa yang digunakan dalam periklanan. Merupakan kenyataan sederhana bahwa sebuah produk yang di iklankan secara nasional dapat mengukur citra produk tersebut. Inti dari periklanan itu sendiri merupakan suatu alat yang digunakan oleh pembeli/penjual, setiap orang termasuk lembaga non laba atau dengan kata lain, periklanan dapat dipandang sebagai kegiatan pemasaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan maupun dengan penglihatan suatu produk, jasa atau ide.

 Periklanan merupakan hal penting dalam memasarkan produk atau jasa. Melalui iklan yang disampaikandengan baik, produk atau jasa yang dimiliki perusahaan bisa dikenali oleh calon konsumen. Tidak bisa dipungkiri bahwasannya tanpa adanya iklanpun suatu produk atau jasa juga bisa dikenali oleh calon konsumen. Keuntungan ketika suatu produk dilakukan pengiklanan adalah cepat dikenalinya sutau produk atau jasa oleh calon konsumen.

 Jika dilihat kembali mengenai tujuan dilakukannya pengiklanan, maka iklan ini sendiri bertujuan untuk memberingan dorongan kepada calon konsumen untuk mengikuti pesan yang diberikan oleh iklan itu sendiri. Atau secara sederhana iklan dibuat untuk memunculkan niat beli dalam diri calon konsumen kepada produk atau jasa yang diiklankan. Melalui hal ini bisa diketahui bahwasannya efektif tidaknya suatu iklan diketahui melalui jumlah calon pembeli yang berniat dan membeli produk yang diiklankan.

 Periklanan atau advertising bisa dijelaskan dengan "any paid form of nonpersonal communication about an organization" artinya tiap-tiap komunikasi yang berbentuk nonpersonal prihal suatu ide, service, produk atau organisasi yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui.

 Melalui kata iklan biasanya juga dikenali kata periklanan yang dipahami dengan berbagai pesan penjualan yang paling persuasif dan ditujukan kepada calon konsumen yang berpotensi atas produk atau jasa tertentu dengan biaya murah.

 Periklnan sendiri pada dasarnya adalah sarana dalam berkomunikasi yang dipakai oleh komunikator yaitu produsen atau perusahaan dalam memberikan informasi mengenai produk atau jasa kepada pelangganya dan masyarakat melalui media massa.

 Tujuannya ialah agar konsumen mendapatkan informasi dan memiliki keinginan untuk mengikuti dan mencoba apa yang diiklankan berupa aktivitas dalam mengkonsumsi produk atau jasa yang diiklankan. Secara maknawi iklan memiliki hal yang berbeda dengan periklanan. Iklan dimaknaidengan pesan yang disampaikan baik secara lisan ataupun tulisan kepada konsumen.

 Periklanan merupakan komunikasi nonpersonal dan komersil prihal suatu organisasi dan produknya yang ditransaksikan kepada target yang sudah ditentukan dengan menggunakan media massa. Periklanan menjadi suatu bentuk komunikasi khusus dalam memenuhi fungsi pemasaran.

 Demi melaksanakan fungsi pemasaran ini aktivitas periklanan mestinya tidak hanya menginformasikan masyarakat mengenai produk dan jasa, namun juga memberikan bujukan agar masyarakat mau berperilaku sesuai dengan apa yang diinginkan demi melakukan penjualan dan mendapatkan profit.

 Aktivitas periklanan dituntut untuk mampu mengarahkan calon konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang telah dirancang oleh departemen pemasaran yang diyakini bahwasannya produk atau jasa ini bisa memberikan pemenuhan keinginan dan kebutuhan kepada pembeli. secara sederhana periklanan mestilah mampu memberikan pengaruh agar calon konsumen membeli produk atau jasa.

  Perlu disadari bahwasannya kegiatan periklanan mestilah membutuhkan biaya yang besar, namun dengan kejelasan perhitungan dan tujuan yang hendak dicapai, maka semua bisa dibenarkan. Hal yang terpenting ialah segala kegiatannya tetap ekonomis dan efektif, atai bisa menggapai sasaran serta memberikan jaminan keuntungan kepada perusahaan."

 

2.3 Teori Seomatika Yang Digunakan

1. Teori Simbol

 Teori simbol yang diciptakan Susanne Langer adalah teori terkenal dan dinilai bermanfaat kare- na mengemukakan sejumlah konsep dan istilah yang biasa digunakan dalam ilmu komunikasi. Sedemikian rupa, teori ini memberikan semacam standar atau tolok ukur bagi tradisi semiotika di dalam studi ilmu komunikasi.

 Langer yang seorang afli filsafat menilai simbol sebagai hal yang sangat penting dalam ilmu filsafat karena simbol menjadi penyebab dari semua penge- tahuan dan pengertian yang dimiliki manusia.

 Menurut Langer, kehidupan binatang diatur oleh perasaan (feeling), tetapi perasaan manusia diperantarai oleh sejumlah konsep, simbol, dan bahasa. Binatang memberikan respons terhadap tanda, tetapi manusia membutuhkan lebih dari sekedar tanda, manusia membutuhkan simbol.

 Suatu tanda (sign) adalah suatu stimulus yang menandai kehadiran sesuatu yang lain. Misalnya, jika seseorang melatih anjing peliharaannya untuk duduk ketika ia mengatakan, "duduk!", maka kata itu adalah tanda bagi anjing untuk duduk.

 Dengan demikian, suatu tanda berhubungan erat dengan maksud tindakan yang sebenarnya (actual signified action). Awan mendung di langit dapat menjadi tanda hujan, tertawa adalah tanda bahagia, lampu lalu lintas menyala merah tanda kendaraan berhenti. Semua hubungan sederhana ini dinamakan signifikasi (signification), yaitu makna yang dimaksudkan dari suatu tanda.

 Simbol, sebaliknya, bekerja dengan cara yang lebih kompleks, yaitu dengan membolehkan seseorang untuk berpikir mengenai sesuatu yang terpisah dari kehadiran segera suatu tanda. Dengan kata lain, simbol adalah suatu instrumen pikiran (instrument of thought).3 Anjing tidak perlu berpikir lama dalam prosesnya untuk duduk setelah menerima perintah 'duduk!" dari ma- jikannya. Namun, manusia membutuhkan waktu untuk memikirkan suatu simbol. Jika Anda mendengar seseorang berkata, "Saya sayang kamu," maka di benak Anda muncul berbagai makna, dan respons yang Anda berikan menjadi sangat kaya dan kompleks.

 Simbol menjadi sesuatu yang sentral dalam kehidupan manusia. Manusia memiliki kemampuan untuk menggunakan simbol dan manusia memiliki kebutuhan terhadap simbol yang sama pentingnya dengan kebutuhan terhadap makan atau tidur. Kita mengarahkan dunia fisik da sosial kita melalui simbol dan maknanya.

 Langer memandang makna sebagai suatu hubungan yang kompleks diantara simbol, objek, dan orang. Jadi, makna terdiri atas aspek logis dan aspek psikologis. Aspek logis adalah hubungan antara simbol dan referennya, yang oleh Langer dinamakan denotasi sedangkan aspek atau makna psikologis adalah hubungan antara simbol dengan orang, yang disebut konotasi (connotation).

 Jika Anda mengatakan, "Jaket adalah busana yang dipakai saat cuaca dingin atau hujan." maka Anda tengah menyatakan aspek logis dari simbol jaket, yang merupakan makna denotasi.

 Sebaliknya, jika Anda mengatakan, "Saya tidak suka memakai kota tempat saya tinggal Imaka Anda tengah menyatakan makna psikologis atau konatasi yang merupakan hubunga yang lebih kompleks antara diri Anda dan simbol bersangkutan. (denotation)

 Manusia menggunakan simbol yang terdiri atas satu kata, namun lebih sering kita meng Manusia kombinasi sejumlah kata. Makna yang sesungguhnya dari bahasa terdapat pada Wacana (discourse) di mana kita mengikat sejumlah kata ke dalam kalimat dan paragra Wacana menyatakan preposisi, yaitu beberapa simbol bersifat kompleks yang menunjukkan gambaran dari sesuatu. Kata 'anjing' menunjukkan suatu pengertian, namun kombinasi kala anjing' dengan sejumlah kata lainnya memberikan suatu gambaran yang satu atau utuh: 'anjing kecil putih itu menggosokan badannya di kakiku.' Kemampuan bahasa untuk berkombinas dan mengorganisasi diri menjadikan bahasa alat yang sangat kaya dan tak tergantikan bagi manusia. Melalui bahasa, kita berpikir, merasa, dan berkomunikasi. Lantas, bagaimanakah simbol bekerja?

 Setiap simbol atau seperangkat simbol menyampaikan suatu konsep, yaitu suatu ide umum pola atau bentuk. Menurut Langer, konsep adalah makna bersama di antara sejumlah komunikator yang merupakan denotasi dari simbol. Sebaliknya, gambaran personal (personal image) adalah pengertian yang bersifat pribadi (private conception).

 Stephen Littlejohn dan Foss memberikan contoh berikut ini, jika kita memperhatikan suatu lukisan, misalnya lukisan karya pelukis terkenal dunia Vincent van Gogh yang berjudul Still Life with Open Bible. Anda dan orang lain akan memberikan makna yang sama terhadap lukisan tersebut, namun Anda dapat pula memberikan makna subjektif yang bersifat pribadi terhadap lukisan itu. Dalam lukisan tersebut Anda melihat kitab Injil terletak di dekat lilin, di dekat kitab Injil terdapat sebuah novel berjudul The Joy of Living oleh Emile Zola.

 Lukisan melakukan denotasi (denote) terhadap Injil, lilin, dan novel. Namun, bagi van Gogh sendiri, lukisan itu memiliki konotasi personal yang lebih besar yang merupakan simbol dari hidup dan mati ayahnya yang adalah seorang pejabat (menteri). Injil adalah simbol ayah. Kematiannya disimbolkan melalui lilin, judul novel merupakan simbol dari kehidupan masa tua van Gogh.

 Langer menyatakan bahwa manusia memiliki kecenderungan yang melekat untuk melakukan abstraksi (abstraction), yaitu proses membentuk ide umum dari berbagai pengalaman kongkrit yang didasarkan atas denotasi dan konotasi simbol.

 Abstraksi adalah proses meninggalkan berbagai detail dalam menggambarkan suatu objek, peristiwa atau situasi ke dalam istilah yang lebih umum. Contoh, kata 'anjing' dapat memiliki suatu konotasi tertentu, tetapi pengertiannya belumlah lengkap. Kata tersebut selalu meninggalkan sesuatu, semakin abstrak suatu simbol. maka semakin tidak utuh pengertiannya,

 Misalnya: anjing adalah mamalia, yaitu binatang: see- e-sesuatu) meninggalkan lebih banyak detail kor binatang adalah organisme, yaitu sesuatu (thing), Setiap kata berikutnya dalam rangkaian (anjing-mamalia-binatang-organisme- lebih banyak detail dan karenanya menjadi lebih abstrak dari kata sebelumnya.

 Walaupun denotasi biasanya kata tersebut meninggalkan banyak detail, namun sebaliknya konotasi memasukkan mengenai, maka simbol bagi individu

 Sejauh ini, kita telah mempelajari gagasan Langer mengenai bahasa yang disebutnya sebagai simbolisme wacana' (discursive symbolism). Namun demikian, ia juga mengakui pentingnya nonwacana' (nondiscursive symbolism) atau 'simbol presentasi (presentational symbols).

 Sebagian dari pengalaman manusia yang paling penting adalah bersifat emosional  dan cara terbaik untuk menyampaikannya adalah melalui bentuk - bentuk, seperti pemujaan, beberapa teori lainnya yang memperkaya gagasan Susanne Langer mengenai linguistik dan bentuk - bentuk simbol non verbal.

2. Teori Bahasa

 Studi mengenai bahasa sangat dipengaruhi oleh semiotika dan sebaliknya, dan karena itu adalah penting bagi kita de Saussure, ali mengenai struktur bahasa karena strukarena itu adalah pesan.

 Ferdinand de Saussure, pendiri struktur linguistik modern, yang berjas memengaruhi Sumbangan besar pada tradisi struktural dalam ilmu komunikasi, mengajarkan bahwa tanda (sign), termasuk bahasa, adalah bersifat acak (arbitrary).

 Ia menyatakan bahwa banda yang berbeda menggunakan kata-kata yang berbeda untuk menunjukkan hal yang sama, dan bahwa biasanya tidak ada hubungan fisik antara suatu kata dengan referennya. Karena itu, tanda merupakan kesepakatan yang diarahkan oleh aturan (signs are convention governed by rules).

 Asumsi demikian tidak saja mendukung ide bahwa bahasa adalah suatu struktur, tetapi juga menegaskan adanya pandangan umum bahwa antara bahasa dan realitas adalah terpisah atau tidak memiliki hubungan. Saussure, kemudian melihat bahasa sebagai suatu sistem terstruktur yang mewakili realitas. la percaya bahwa peneliti bahasa harus memberikan perhatian pada bentuk-bentuk bahasa, seperti bunyi ucapan, kata-kata, dan tata bahasa.\

 Walaupun struktur bahasa bersifat acak, namun penggunaan bahasa tidak sama sekali bersifat acak karena bahasa membutuhkan kesepakatan yang mapan (established convention). Anda tidak bisa memilih atau menggunakan kata-kata atau tata bahasa secara sembarangan.

 Menurut Saussure, kunci untuk memahami struktur dari sistem bahasa adalah perbedaan (difference). Bunyi huruf 'p' berbeda dengan huruf 'b'; suatu kata berbeda dengan kata lainnya, seperti 'kucing' dan 'anjing'; satu bentuk tata bahasa juga berbeda dengan tata bahasa lainnya akan pergi dan telah pergi.

 Sistem  perbedaan ini membentuk struktur bahasa, baik dalam bahasa percakapan maupun tulisan. Saussure percaya bahwa pengetahuan manusia tentang dunia ditentukan oleh bahasa. Namun, tidak seperti ahli semiotika lainnya, Saussure tidak melihat tanda berfungsi sebagai referen. Menurutnya, tanda tidak memilih objek, tetapi membentuk objek. Tidak ada objek yang terpisah dari tanda yang digunakan untuk menunjukkan objek bersangkutan.

 Saussure membuat perbedaan tegas antara bahasa formil yang disebutnya langue (bahasa  Perancis yang berarti "bahasa') dengan penggunaan bahasa yang sebenarnya dalam komuni- kasi, yang disebutnya parole atau percakapan.

 Menurutnya, bahasa adalah suatu sistem formil yang dapat dianalisis secara terpisah dari penggunaan bahasa sehari-hari.

 Percakapan adalah penggunaan bahasa yang sesungguhnya untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini, komunika- tor tidak menciptakan berbagai aturan bahasa.

 Komunikator mempelajari aturan bahasa dalam periode waktu yang lama yang diterimanya selama proses sosialisasi dalam suatu masyarakat bahasa.

 Sebaliknya, komunikator menciptakan bentuk-bentuk percakapan sepanjang waktu.Singkatnya, ketika berbicara Anda menggunakan bahasa, tetapi Anda menyesuaikan bahasa Anda dengan percakapan agar dapat mencapai tujuan komunikasi Anda. Menurut Saussure, linguistik adalah studi mengenai bahasa, bukan percakapan.



BAB III

ANALISIS IKLAN

 


3.1 Mendefinisikan Objek Iklan.

Dalam objek iklan tersebut terdapat beberapa gambar seorang

 Pertama, seseorang laki - laki yang sedang memegang sebotol minuman keras sambil meminumnya gambar tersebut bermakna kenalan remaja yang dilakukan akibat salah pergaulan dan mudah terhasut dalam melakukan hal - hal negatif.

 Kedua, seseorang laki - laki  yang memegang sebuah rokok dan ia sedang menghisap rokok tersebut, gambar tersebut bermakna sama seperti pada gambar pertama.

 Ketiga, terdapat 3 orang pada gambar tersebut, 2 orang sedang menghasut kepada satu orang yang berada di tengah - tengah mereka, mereka menghasut untuk melakukan hal - hal yang negatif, seperti merokok, meminum dan menggunakan narkotika atau narkoba.  

 Keempat, gambar terakhir pada iklan adalah terdapat seseorang yang jongkok karna depresi berlebihan, akibat depresi berlebihan tersebut yang dapat memunculkan rasa keinginan ingin mencoba hal - hal yang negatif.

3.2 Menganalisis Teks Dan Citra Dalam Iklan

Analisis Teks

1. Stop Napza Tuk Memajukan Moral Bangsa

 Penggunaan kata menekankan pentingnya stop menggunakan narkoba atau narkotika untuk memajukan moral bangsa.

2. Kecanduan Narkotika Dapat Menghancurkan Pola Pikir Dan Kesehatan

 Pada penggunakan kata teks tersebut mengingatkan pemuda - pemudi bahayanya kecanduan dapat merusak pola pikir begitupun kesehatan.

3. Kenakalan Remaja Mudah Terhasut Dalam Hal - Hal Yang Negatif

 Dalam pengartian kata teks tersebut salahnya pergaulan atau kenalan remaja yang terjadi kepada pemuda - pemudi dapat membuat seseorang dengan mudahnya terhasut dalam melakukan hal - hal yang negatif.

4. Berhenti Atau Mati

 Kata tersebut bertujuan untuk mengingatkan berhenti menggunakan napza atau kalian akan berujung kematian.

5. Depresi Berlebihan Keinginan Coba - Coba

 Seseorang yang mengalami depresi berelebihan dan ada keinginan mencoba hal - hal yang negatif akibat ia mengalami depresi berlebihan sehingga ia keinginan coba - coba.

6. Pemilihan Kata Dan Frasa

 Bahasa Penyadaran : Pengunaan Kata - kata yang kuat dan berkesan bertujuan untuk menyadarkan pengguna bahayanya napza dan dampak negatif pada napza.

 

 

7. Emosi Dan Empati

 Daya Tarik Emosioanal :  Pemakaian kata emosi untuk mengciptakan hubungan empati dengan target audiens, seperti menyoroti dampak buruk narkoba pada keluarga atau masyarakat.

8. Kesan Keseluruhan

 Iklan layanan masyarakat tersebut menyampaikan pesan terhadap bahanya narkotika atau narkoba dan zat adiktif atau obat - obatan lainnya kepada masyarakat.

 

Analisi Citra

1. Komposisi Visual 

 Pemilihan Gambar Atau Ilustrasi : Pemilihan gambar yang kuat dan bermakna untuk menciptkan impak visuaal yang signifikan.

2. Warna Dan Tonalitas 

 Pemilihan warna pada background sesuai dengan suasana pesan yang disampaikan.

3. Gaya Desain 

 Gaya desain yang memliki dampak pada pemilihan gaya desain tersebut yang  menarik dan efektif  untuk menarik perhatian para audiens.

4. Gaya Bahasa 

 Dalam gaya bahasa tersebut mungkin terlihat sangat sederhana digunakan dalam iklan, tapi dapat mempermudahkan pemahaman pesan yang disampaikan untuk para audiens.

5. Penekanan Pada Dampak Negatif 

 Mengingformasikan efek samping kecanduan narkotika dapat merusak pola pikir dan kesehatan

6. Target Audiens 

 Menenkan iklan ini kepada masyarakat bahanya narkoba dan obat- obatan lainnya serta melarang stop narkotika kepada para pecandu

3.3 Mengelompokkan teks citra yang ada berdasarkan Ikon, Indeks, dan Si.mbol

A. Ikon

Ø  Gambar seseorang yang sedang minum minuman keras

 Menggambarkan seseorang yang salah pergaulan dan kurangnya perhatian sehingga membuat dia berhasil terhasut melakukan hal negatif.

Ø  Gambar seseorang yang sedang meringkuk

 Gambar diatas menggambarkan seseorang yang sedang depresi berat.

Ø  Simbol - simbol khusus

 Identifikasi simbol-simbol yang digunakan dalam iklan, seperti gambar jarum suntik, pil, atau lambang-lambang terkait napza, Simbo tersebut bertujuan untuk memberikan pesan - pesan.

Ø  Fungsi Ikon

 Ikon berfungsi agar audiens atau masyarakat memahami maksud dari iklan tersebut, dan masyarakat tau bahwa iklan diatas adalah iklan layanan masyarakat dengan tema napza.

B. Indeks

Ø  Judul Iklan

 Judul yang bertujuan mengingatkan para pengguna narkoba dan zat adiktif.

Ø  Kesuaian Target Audiens

 Bagaimana pesan iklan masyarakat ini tersuaikan dengan target masyarakat

Ø  Pengukuran Keberhasilan

 Apakah sebuah pesan pada ilan napza tersebut berhasil mencapai tujuannya

Ø  Teks - Teks

 Teks tersebut berguna untuk mengiformasikan iklan tersebut dan efek - efek sampingnya  pengguna narkoba atau obat - obatan  lainnya.


B. Simbol

Ø  Penggunaan Background

 Penggunaan warna background yang pas dan beserta simbol - silmbol foto yang teradapat seperti rokok, suntikan, dan obat - obatan yang menunjukan bahwa iklan tersebut mengandung narkoba atau narkotika dan obat - obatan lainnya.

 

3.4 Membuat Generalisasi

 NAPZA, yang melibatkan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif, memiliki citra negatif dalam masyarakat karena keterkaitannya dengan masalah penyalahgunaan, kecanduan, gangguan kesehatan, dan dampak sosial yang merugikan. Citra ini mencerminkan kekhawatiran terhadap konsekuensi serius yang dapat terjadi jika substansi ini tidak diatur dengan ketat dan tidak diawasi dengan baik. Sebagai hasilnya, upaya pencegahan penyalahgunaan dan rehabilitasi individu yang terkena dampak menjadi fokus penting dalam mengatasi isu ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

KESIMPULAN

 Iklan napza atau iklan narkotika dan zat adiktif sering kali menjadi kontroversial karena sifatnya yang dapat merugikan kesehatan masyarakat. Kesimpulan mengenai iklan napza dapat dibuat sebagai berikut :

1. Dampak Negatif 

 Iklan napza cenderung memiliki dampak negatif terutama pada general muda, karena dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap penggunaan narkotika dan zat adiktif. Iklan seperti ini dapat memberikan kesan yang positif atau glamor terhadap penggunaan napza, menyebabkan risiko keterlibatan dalam perilaku berbahaya.

2. Pentingnya Pengawasan

 Perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap iklan napza untuk mencegah penyebaranpesan yang merugikan masyarakat. Pemerintah, lembaga pengawas, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa iklan yang mempromosikan napza tidak diperbolehkan

3. Dukungan Masyarakat 

 Kesadaran masyarakat terhadap bahaya napza dapat menjadi kunci dalam dalam mengurangi dampak negatif iklan napza. Dukungan dari masyarakat, lembaga pendidikan, dan keluarga dapat membantu menciptakan lingkungan yang tidak mendukung penggunaan narkotika.

 








Komentar

  1. Ilmu nya sangat bermanfaat sekali yaa, lengkap dan mudah juga dipahami..

    BalasHapus
  2. very good bagus dipublikasikan untuk kalangan muda zaman sekarang dan bermanfaat mudah juga dipahami kita

    BalasHapus
  3. Pemilihan Katanya Bagus, Mudah DiPahami Walau Sedikit Ada Yang Salah

    BalasHapus
  4. Apa yg disampaikan dalam blog ini sangat penting dan sangat membantu kita tentang bagaimana bahayanya Napza (narkotika) untuk masyarakat. Bahasa yang digunakan pun cukup ringan sehingga sangat dapat di mengerti oleh pembaca.

    BalasHapus
  5. keren ka penjelasanya dan mudah dipahami

    BalasHapus
  6. Sangat bagus dan penjelasan yang mudah dipahami

    BalasHapus
  7. Penulisan kata yang digunakan dalam blog ini sudah sangat jelas menggambarkan semiotika yg terkandung dalam objek iklan yang digunakan sehigga membantu dalam penafsiran objek iklan tentang buruknya napza.

    BalasHapus
  8. sangat bermanfaat sekali, terimakasih ka

    BalasHapus
  9. Blog ini sangat bagus, karna dikemas dengan kata kata yang mudah untuk semua kalangan pahami

    BalasHapus
  10. bagus dalam pemilihan kata katanya sehingga mudah dipahami. Good job!!!!!

    BalasHapus
  11. Isi blog nya sangat bermanfaat dan mudah dipahami

    BalasHapus
  12. sebuah artikel yang membuka wawasan bagaimana iklan memiliki peranan penting dalam memerangi narkoba dan zat adiktif (napza) dan seberapa efektif penggunaan iklan terutama dalam bentuk visual sehingga mempengaruhi audience untuk tidak menggunakan narkoba, artikel dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami serta susunan pembahasan yang jelas sehingga sangat memudahkan pembaca

    BalasHapus
  13. penjelasan sangat mudah dipahami, terimakasih

    BalasHapus
  14. ilmu nya sangat bermanfaat, keep going!! semangat terus

    BalasHapus
  15. penulisan yang bagus mudah dimengerti

    BalasHapus
  16. baguss nihh bermanfaat dibaca anak anak millenial untuk menjauhi narkoba good

    BalasHapus
  17. terima kasih ilmunya, terimakasih atas ilmunya semoga bermanfaat

    BalasHapus
  18. lengkap dan sangat mudah dipahami

    BalasHapus

Posting Komentar